Kalau
Anda pergi ke kandang ayam, seringkali dalam kotoran yang telah terfermentasi
muncul ulat dalam jumlah yang cukup banyak. Itulah ulat kandang. Ulat kandang
ini juga bisa dibudidayakan. Media pembiakannya menggunakan kotoran ayam yang
sudah terfermentasi (sudah tidak bau) ditambah sisa makanan/sayur.
Ulat
kandang ini dapat juga diberikan sebagai pakan tambahan untuk ayam yang dapat
memberikan tambahan protein yang cukup tinggi sehingga dapat mengurangi
prosentase pakan konsentrat yang mahal, sehingga dapat menurunkan biaya pakan.
Memang
saya belum menemukan hasil penelitian mengenai kandungan gizi yang terdapat
dalam ulat kandang. Namun berdasar pengalaman penggunaan ulat kandang oleh
teman penghobi burung itu, maka bisa disimpulkan penggunaan ulat kandang adalah
bagus untuk burung, khususnya untuk mengatasi kesulitan mendapatkan kroto pada
musim-musim tertentu.
Kelebihan
ulat kandang dibanding EF lain adalah harga yang relatif murah, bisa disimpan
dalam waktu lama, tidak membuat burung menjadi cepat gemuk (seperti halnya
pemberian ulat hongkong), tidak terlalu njelimet untuk memisahkan kotoran
seperti kalau kita membersihkan kroto, dan tidak perlu memotong kaki atau
kepalanya seperti penggunaan jangkrik.
Harga
ulat kandang atau uler balap ini bergerak turun naik namun relatif stabil tidak
seperti harga kroto atau jangkrik yang naik turun berdasar musim-musim
tertentu.
Porsi
pemberian ulat kandang
Untuk
porsi pemberian ulat kandang kepada burung, berdasar pengalaman teman, tidak
terlalu dia ukur terlalu detil. “Ya pokoknya saya ambil sejumput tiga jumput,
saya masukkan ke wadah pakan burung saya. Untuk sulingan atau tledekan, saya
berikan sekitar satu sendok makan,” kata dia.
Memang
untuk kali pertama pemberian, mungkin ada satu dua burung yang tidak suka
karena belum pernah mengonsumsinya. Untuk itu perlu dilatih dengan pemberian
sedikit-sedikit dulu berbarengan pemberian kroto atau jangkrik dengan porsi
kroto atau jangkrik yang semakin hari semakin dikurangi.
Perlu
saya tekankan, pengenalan atau pemberian pakan apapun kepada burung, perlu
dilakukan secara bertahap sambil kita pantau pengaruhnya pada burung. Jika Anda
sudah merasa aman melakukan pemberian pakan baru itu selama dua pekan, maka itu
bisa dipastikan aman.
Selamat
mencoba.
trimakasih infonya,,
ReplyDeletesangat bermanfaat,,
salam sukses,,,